Digitalisasi sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Kecil Puding Kelengkeng

Sidorjo, 9 April 2023 – Desa Simoketawang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu desa dengan destinasi wisata yaitu Kampung Kelengkeng. Salah satu masyarakat desa memanfaatkan kelengkeng tersebut untuk membuka usaha dimana buah kelengkeng ini dijadikan puding dimana usaha ini didirikan pada tahun 2019 dan sampai sekarang telah berjalan 4 tahun lamanya, pelaku UMKM bernama “Altdeev Kitchen” adalah Ibu Elif. “Saya ingin menciptakan produk yang memiliki ciri khas tersendiri dengan memanfaatkan buah yang ada disekitar rumah dengan ciri khas ersendiri tentunya yaitu Puding kelengkeng ini yang sangat laris di kalangan anak-anak karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang sangat manis” ujar ibu Elif.

 Puding kelengkeng ini merupakan produk baru yang belum pernah ada di sekitar Desa Simoketawang karena pelaku usaha ingin menciptakan produk yang mempunyai ciri khas tersendiri umumnya puding ini sangat laris dipasaran anak-anak kecil karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang sangat manis.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, melaksanakan Program Satu Rumah Satu Pohon Kelengkeng. Untuk mendukung program ini, pemerintah desa Simoketawang membagikan hingga 500 bibit kelengkeng secara gratis kepada warga. Bibit tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati, dan inisiatif ini menjadi salah satu alasan munculnya usaha puding kelengkeng di Desa Simoketawang. Usaha tersebut dimulai oleh salah satu warga yang memanfaatkan biji kelengkeng untuk diolah menjadi makanan.

Pemberdayaan usaha puding kelengkeng ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital melalui aplikasi media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Pemilik UMKM telah memiliki banyak pengikut di kedua platform tersebut, yang membantu memperluas pemasaran produk. Facebook, yang dimiliki oleh Meta Platforms, adalah media sosial dan jejaring sosial daring yang populer, banyak digunakan untuk mempromosikan produk. Sementara itu, Instagram adalah platform media sosial yang sangat popular untuk mengupload dan mempromosikan hasil produk.

Menghidupkan Kembali Wisata Sidoarjo: Revitalisasi Delta Fishing sebagai Langkah Ekonomi Strategis

Sidoarjo, 2 April 2024 – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata melalui revitalisasi destinasi lokal, salah satunya adalah Delta Fishing. Tempat pemancingan yang sudah lama menjadi favorit wisatawan lokal kini diubah menjadi lebih modern dan menarik, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan daerah serta memperkuat daya saing pariwisata Sidoarjo.

Delta Fishing, yang terletak di Desa Prasung, Buduran, Sidoarjo, sebelumnya dikenal sebagai lokasi pemancingan dengan konsep tradisional. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, daya tarik tempat ini mulai menurun akibat kurangnya inovasi dan fasilitas yang memadai. Melihat potensi yang besar, pemerintah bersama pengelola melakukan revitalisasi besar-besaran untuk memperbarui fasilitas dan menambah berbagai wahana baru.

Revitalisasi ini mencakup perbaikan kolam pemancingan, peningkatan kebersihan, penambahan fasilitas keluarga seperti taman bermain anak, restoran dengan konsep terapung, dan area rekreasi air seperti perahu dayung dan spot foto instagramable. Selain itu, tempat ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti gazebo, area piknik, dan pusat informasi wisata.

Delta Fishing kini mengusung konsep wisata terpadu yang tidak hanya berfokus pada pemancingan, tetapi juga menyediakan aktivitas rekreasi dan edukasi. Pengelola menambahkan area edukasi perikanan, di mana pengunjung, terutama anak-anak, dapat belajar tentang budidaya ikan dan teknik memancing yang benar. Hal ini diharapkan dapat menambah daya tarik tempat tersebut, sehingga menarik lebih banyak pengunjung dari berbagai kalangan.

Arif Santoso, pengelola Delta Fishing, menyampaikan bahwa revitalisasi ini tidak hanya mengubah wajah fisik tempat, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan. “Kami ingin Delta Fishing menjadi pilihan utama bagi keluarga yang ingin menikmati waktu luang dengan aktivitas yang menyenangkan dan edukatif. Dengan fasilitas baru ini, kami yakin Delta Fishing bisa bersaing dengan tempat wisata lainnya,” ujar Arif.

Pengelola Delta Fishing juga menggandeng UMKM lokal untuk menyediakan berbagai produk kuliner dan suvenir khas Sidoarjo. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisata, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi lokal. Selain itu, peningkatan pengunjung juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar, seperti menjadi pemandu wisata, petugas kebersihan, dan pengelola wahana.

Untuk mendukung revitalisasi, Delta Fishing juga meningkatkan strategi pemasaran digital. Pengelola memanfaatkan media sosial, website resmi, dan platform pariwisata online untuk mempromosikan wajah baru Delta Fishing. Konten berupa foto dan video kegiatan wisata, ulasan pengunjung, serta informasi fasilitas terbaru gencar dibagikan untuk menarik minat wisatawan.

Keberhasilan revitalisasi Delta Fishing diharapkan menjadi model bagi pengembangan wisata lainnya di Sidoarjo. Dengan memperbarui fasilitas dan menghadirkan konsep wisata yang lebih segar, destinasi lokal dapat bersaing di tengah maraknya wisata modern. Namun, tantangan masih ada, seperti menjaga kebersihan, konsistensi layanan, dan keberlanjutan fasilitas agar tetap menarik bagi pengunjung.

Ke depan, pemerintah dan pengelola Delta Fishing berencana untuk terus melakukan inovasi, termasuk penambahan wahana baru dan program wisata edukatif yang lebih variatif. Dengan dukungan semua pihak, Delta Fishing diharapkan tidak hanya menjadi destinasi favorit, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Revitalisasi ini membuktikan bahwa dengan inovasi dan pengelolaan yang baik, wisata lokal dapat berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Delta Fishing kini tidak hanya menjadi tempat memancing, tetapi juga destinasi wisata.

Pemberdayaan UMKM Desa Pekarungan: Meningkatkan Daya Saing untuk Kesejahteraan Komunitas

Sidoarjo, 2 Januari 2024 — Desa Pekarungan, sebuah desa yang dikenal dengan potensi lokalnya, kini tengah menerapkan strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM lokal melalui serangkaian inisiatif yang mencakup pelatihan, dukungan pemasaran, dan inovasi produk.

Strategi utama dalam pengembangan UMKM di Desa Pekarungan adalah pelatihan keterampilan. Program ini menawarkan pelatihan bagi pelaku UMKM dalam berbagai aspek, termasuk manajemen bisnis, teknik produksi, dan pemasaran digital. Pelatihan ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Selain pelatihan, Desa Pekarungan juga fokus pada dukungan pemasaran untuk UMKM. Program ini mencakup strategi pemasaran berbasis digital, seperti penggunaan media sosial, e-commerce, dan kampanye pemasaran online. Para pelaku UMKM diberikan bimbingan dalam mengelola akun media sosial mereka dan memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Desa Pekarungan juga meluncurkan pasar lokal digital yang memungkinkan UMKM untuk memasarkan produk mereka secara online. Ini tidak hanya mempermudah akses pasar tetapi juga membantu memperkenalkan produk-produk lokal ke konsumen di luar desa.

Inovasi produk menjadi fokus berikutnya dalam strategi pengembangan UMKM ini. Desa Pekarungan memfasilitasi kolaborasi antara pelaku UMKM dan desainer produk untuk menciptakan produk yang lebih menarik dan berkualitas tinggi. Selain itu, pengembangan rantai pasok juga menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa bahan baku berkualitas dapat diperoleh dengan harga yang wajar dan produk akhir dapat didistribusikan dengan efisien.

Inisiatif ini telah menunjukkan dampak positif yang signifikan, dengan beberapa UMKM melaporkan peningkatan penjualan dan pengenalan produk yang lebih luas. Peningkatan keterampilan dan akses ke pasar yang lebih besar telah membantu pelaku UMKM untuk lebih bersaing dan meningkatkan pendapatan mereka.

Pengembangan Wisata Religi dan Ekonomi Kreatif di Masjid: Sinergi Spiritual dan Ekonomi Lokal

Sidoarjo, 1 Januari 2024 — Konsep wisata religi berbasis masjid kini semakin populer sebagai model inovatif untuk menggabungkan kegiatan spiritual dengan ekonomi kreatif. Model ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi masjid sebagai pusat kegiatan religius sekaligus sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menarik wisatawan, tetapi juga untuk memberdayakan komunitas sekitar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Wisata religi berbasis masjid mengusung konsep kunjungan ke masjid sebagai bagian dari tur spiritual yang lebih luas. Konsep ini memanfaatkan kekayaan sejarah, arsitektur, dan budaya masjid untuk menarik pengunjung. Masjid yang terlibat dalam model ini sering kali menawarkan tur yang dipandu, ceramah tentang sejarah dan keagamaan, serta kegiatan spiritual lainnya.

Salah satu contoh sukses dari model ini adalah Masjid Agung Jakarta yang telah mengembangkan program tur religi yang mencakup kunjungan ke berbagai situs bersejarah dan pelajaran tentang sejarah Islam di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman mendalam tentang nilai-nilai keagamaan dan memperkenalkan pengunjung pada keindahan arsitektur masjid.

Selain aspek religius, model ini juga fokus pada pengembangan ekonomi kreatif di sekitar masjid. Hal ini termasuk pengembangan pasar seni, kerajinan tangan, dan produk lokal yang dapat dipasarkan kepada wisatawan. Pusat kerajinan dan kios oleh-oleh yang menjual produk-produk lokal seperti makanan khas, buku agama, dan souvenir, menjadi bagian integral dari pengalaman wisata religi.

Contoh sukses lain adalah program bazaar dan workshop yang diadakan di sekitar masjid untuk mempromosikan produk-produk lokal. Acara ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produk mereka, tetapi juga menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal.

Model wisata religi dan ekonomi kreatif berbasis masjid tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi tetapi juga pada pemberdayaan komunitas. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan wisata dan produksi kreatif, model ini membantu meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup masyarakat setempat.

Inisiatif ini telah menunjukkan dampak positif dengan peningkatan jumlah pengunjung ke masjid yang terlibat dan pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar area masjid. Program ini juga memperkuat hubungan antara komunitas lokal dan pengunjung, menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan harmonis.

Menghidupkan Kembali Budaya Lokal di Tengah Pesatnya Perkembangan Industri Strategi UMKM Sidoarjo untuk Bersaing di Pasar Internasional

Sidoarjo – Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menjalin hubungan internasional dengan negara lainnya. Salah satunya ada di Kota Sidoarjo yang memiliki banyak UMKM. Dengan berkembangnya Industri UMKM di Kota Sidoarjo ini, fakultas ekonomi Unusida tertarik untuk memperkenalkan Industri Tradisional di Sidoarjo di kancah internasional bersamaan dengan kunjungan kerja yang dilakukan bersama dengan AFEBSI. AFEBSI sebagai  sebuah oraganisasi yang merupakanhimpunan  pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Swasta se Indonesia.

Tujuan kegiatan ini dilakukan salah satunya yaitu dapat  memperkenalkan batik jetis di kancah internasional dan memaparkan bagaimana indsutri UMKM tradisional Di Kota Sidoarjo dapat bersaing ditengah gempuran industri modern

Selama 4 hari Rombongan Afebsi melakukan berbagai kegiatan sebagai bagian dari working visiting to Thailand (27-30/11/2023) Yang mana dalam kegiatan ini melibatkan 13 Universitas Swasta dan 30 dosen  di Indonesia yang menjadi anggota AFEBSI. Dengan dinaungi oleh AFEBSI Kerjasama Internasional antara Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dan Thai Global Business Administration and Technological College (TGBC) dapat telaksana. Adapun selain menandatanganan MoU, AFEBSI dan Thai Global Business Administration and Technological College (TGBC) juga memfasilitasi universitas Swasta Indonesia termasuk salah satunya UNUSIDA untuk melaksanakan internasional Community Service (PKM).

Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 29 November 2023 bertempat di Auditorium Thai Global Bussiness College, Thailand. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 9.30 – 12.00 dengan jumlah audience 75 orang yang terdiri dari anggota AFEBSI, Dosen, Mahasiswa dan staff  Thai Global Bussiness College. Adapun Perwakilan dari Fakultas Ekonomi Universitas Nadlatul Ulama yang menjadi Narasumber dalam kegiatan ini adalah Devika Cherly Putrihadiningrum., S.Mn., M.M.

Kegiatan ini dilaksanakan secara terbuka, yang mana pada internasional Community Service tidak hanya memperkenalkan budaya indonesia seperti batik dan tari namun potensi-potensi bisnis dari masing-masing wilayah di indonesia.

Pada kegiatan ini, pemateri memperkenalkan perkembangan industri dan bisnis UMKM (batik Jetis)  di Sidoarjo dalam sebuah video berdurasi 10 menit. Pada kegiatan ini banyak dari mahasiswa TGBC yang tertarik untuk mengenal industri kecil dan menengah di Sidoarjo

Harapan dengan adanya kerjasama internasional antaraUniversitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dan Thai Global Bussiness Administration Technological College Thailand dapat terjalin kerjasama dan pengembangan dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian secara berkelanjutan.

Previous
Next

Penguatan Kepemimpinan sebagai Katalis Transformasi Berkelanjutan IPPNU Desa Durung Bedug

Sidoarjo, 1 Desember 2023 – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Durung Bedug, Sidoarjo, terus berupaya melakukan transformasi organisasi guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan. Kepemimpinan yang efektif menjadi salah satu faktor kunci dalam perjalanan organisasi ini, yang kini semakin aktif dalam pemberdayaan generasi muda dan peningkatan kapasitas anggotanya. Proses transformasi IPPNU di Desa Durung Bedug tidak terlepas dari tantangan, mulai dari adaptasi terhadap perubahan zaman hingga meningkatkan partisipasi anggota dalam kegiatan organisasi. Di tengah era digitalisasi, IPPNU berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan generasi muda, dengan memperbanyak program yang berbasis teknologi dan pengembangan keterampilan.

Kepemimpinan yang visioner dan inklusif menjadi kunci keberhasilan transformasi ini. Pengurus IPPNU berusaha menjadi role model yang mampu menginspirasi anggota, baik melalui pendekatan personal maupun kepemimpinan yang berorientasi pada hasil. Ketua IPPNU secara aktif mengajak anggota untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, sehingga setiap anggota merasa memiliki peran dalam perkembangan organisasi.

Salah satu contoh sukses transformasi kepemimpinan adalah pengembangan program mentoring antaranggota. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga membangun ikatan yang lebih kuat antaranggota, sehingga tercipta lingkungan yang suportif dan saling mendukung.

Dalam rangka mencapai pengembangan organisasi yang berkelanjutan, IPPNU Desa Durung Bedug juga berfokus pada pelatihan berkelanjutan dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satu program unggulan adalah kerjasama dengan komunitas lokal dan pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan sosial, seperti aksi bersih desa, bakti sosial, dan penyuluhan kesehatan.

Selain itu, IPPNU juga memperkuat peran media sosial sebagai sarana promosi dan edukasi. Dengan memanfaatkan platform digital, IPPNU berhasil menarik minat lebih banyak pelajar putri untuk bergabung dan berkontribusi dalam setiap program yang dijalankan.

Ke depan, IPPNU Desa Durung Bedug berencana untuk terus memperkuat basis organisasi dan memperluas jaringan kerjasama. Dukungan dari masyarakat dan kemauan untuk terus beradaptasi dengan perubahan adalah kunci utama yang akan membawa IPPNU menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Transformasi yang dilakukan IPPNU Desa Durung Bedug menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada pengembangan bersama dapat membawa organisasi menuju kemajuan yang signifikan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, IPPNU diharapkan terus berperan dalam mencetak generasi muda yang berdaya dan siap menghadapi tantangan zaman.

Mengelola Organisasi Mahasiswa dengan Pendekatan Manajemen Modern dan Kinerja Terukur

Sidoarjo, 29 Februari 2024 – Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) akan menggelar kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan manajemen mahasiswa serta memperkuat kapasitas pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa) dalam menjalankan tugasnya. Acara tersebut akan dilaksanakan pada:

  • Hari, Tanggal: Jum’at, 1 Maret 2024
  • Pukul: 19.30 – 21.00 WIB
  • Tempat: Pondok Darul Muta’allimin (DAMIN) Trawas, Kali Jaten, Selotapak, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375

Salah satu narasumber yang diundang dalam kegiatan ini adalah Afifatus Solikhah, S.M., MM., seorang ahli di bidang manajemen organisasi dan pengembangan kapasitas pengurus mahasiswa. Beliau diharapkan dapat membagikan ilmu dan pengalamannya kepada para peserta terkait tema utama kegiatan ini, yaitu “Organisasi Modern yang Menekankan pada Manajemen dan Pengukuran Kinerja Pengurus Ormawa.”

Dalam sesi materinya, dosen Afifatus Solikhah akan membahas dua topik utama yang sangat relevan dengan kebutuhan pengurus Ormawa saat ini:

  1. Manajemen dan Perangkat Organisasi Mahasiswa
    Topik ini akan membahas pentingnya struktur dan manajemen organisasi yang baik dalam Ormawa, termasuk penggunaan perangkat teknologi yang dapat mendukung efektivitas pengelolaan organisasi mahasiswa. Fokus utamanya adalah bagaimana pengurus dapat membangun sistem manajemen yang modern, efektif, dan responsif terhadap perubahan.
  2. Pengukuran Kinerja Pengurus Ormawa
    Pengukuran kinerja merupakan aspek penting yang sering kali diabaikan dalam pengelolaan Ormawa. Materi ini akan mengajarkan pengurus bagaimana menetapkan indikator kinerja yang jelas, melakukan evaluasi berkala, serta memanfaatkan hasil pengukuran untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Pengurus akan diajak untuk lebih memahami pentingnya evaluasi dan bagaimana feedback konstruktif dapat mendorong perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.

Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk saling berbagi pengalaman, membangun jaringan, dan berkolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan organisasi.

UNUSIDA memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai salah satu bentuk komitmen universitas dalam mempersiapkan mahasiswa yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Dengan hadirnya narasumber berpengalaman, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga tips praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pengelolaan Ormawa.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengurus Ormawa, sehingga mereka dapat membawa organisasinya menjadi lebih baik dan lebih profesional. Partisipasi aktif dari setiap peserta sangat diharapkan untuk mencapai tujuan bersama,” ujar perwakilan panitia LKMM-TM 2024.

Dengan adanya pelatihan ini, UNUSIDA terus berupaya untuk membangun generasi mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan manajerial yang mumpuni. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh peserta dan lingkungan kampus.

Pengembangan Mindset Entrepreneurship di Kalangan Santri Pondok Pesantren An Nahdloh Selangor Malaysia

Sidoarjo, 13 November 2023 – Pada 13 November 2023 dosen Manajemen melakukan pengabdian masyarakat bertempat di Pondok Pesantren An Nahdloh Selangor Malaysia,. Kegiatan workshop dilaksanakan selama 1 hari yaitu tanggal 13 November 2023 dan bertema “Membangun Mindset Entrepreneurship Pada Santri Pondok Pesantren An Nahdloh Selangor Malaysia dengan pemateri ibu Dr Muhafidhah Novie,SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Narasumber dalam workshop ini adalah menghadirkan dua orang wirausaha dimana narasumber kedua merupakan praktisi pelaku entrepreneur yakni Bp Mohamad Nur Aziz, MM. Peserta kegiatan diikuti sebanyak 38 santriwan dan santriwati pondok pesantren An Nahdloh Selangor Malaysia, Binaan PCI NU Malaysia.

 Tujuan utama kegiatan Workshop ini adalah ingin membuka wawasan dan mengingatkan kembali kepada para santri bahwa sesungguhnya dalam santri telah ada jiwa kewirausahaan. Karena nilai-nilai yang ditanamkan pesantren adalah mengedepankan kerja keras, kejujuran, religius, cinta tanah air, integritas,kedisiplinan, kreatif dan kemandirian. Sehingga jiwa wirausaha pada

santri semakin tumbuh. Materi pertama bertema “Dasar Entrepeneur” yang disampaikan oleh Ibu Dr.

Muhafidhah Novie,SE, MM yang merupakan Dosen Program studi Manajemen bidang keahlian Manajemen Pemasaran . Dalam workshop tersebut Novie menekankan bahwa menuntut ilmu adalah ibadahsedangkan berkarya dalam bidang usahanya merupakan sebuah dakwah. Disamping itu modal bisa dicari, keahlian bisa dibeli tetapi jiwa entrepreneurship hanya bisa dibangun sedari dini. Dari kegiatan ini para santri/santriwati mengerti tentang ilmu kewirausahaan dan termotivasi berwirausaha juga muncul berbagai macam kreativitas, serta tambahan informasi terkait dengan pemecahan permasalahan yang mereka hadapi dalam usaha menjadi seorang wirausaha yang sukses. Para Santri termotivasi menjadi wirausaha karena didorong oleh kebutuhan-kebutuhan dari permasalahan dalam diri serta berinovasi dengan menjadi pengusaha.

Dari kegiatan ini adanya perlu adanya mata pelajaran tentang kewirausahaan bagi para santri/santriwati yang duduk disemester akhir sekolah menengah atas, sehingga termotivasi untuk melakukan wirausaha atau menciptakan lapangan kerja. Juga dapat meningkatkan kecakapan dan ketrampilan khususnya sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial, menumbuh kembangkan wirausaha-wirausaha muda yang berpendidikan tinggi, menciptakan unit bisnis baru berbasis ilmu pengetahuan, dan membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan pengusaha (terutama UKM) yang sudah mapan.


Peran Digital Marketing dalam Mengembangkan UMKM Muslimat NU di Sidoarjo

Sidoarjo, 4 November 203 – Digital marketing kini menjadi pilar utama dalam pengembangan UMKM, termasuk bagi pelaku UMKM di bawah naungan Muslimat NU Sidoarjo. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan internet, strategi pemasaran digital telah terbukti efektif dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing bisnis.

Sebagai bagian dari upaya ini, Muslimat NU Sidoarjo secara aktif mengadakan pelatihan digital marketing untuk anggotanya.

Muslimat NU Sidoarjo juga menjalin kerja sama dengan berbagai platform e-commerce dan media sosial untuk mendukung para pelaku UMKM. Melalui kolaborasi ini, pelaku UMKM mendapatkan akses ke berbagai fitur dan layanan yang membantu mereka memasarkan produk dengan lebih efektif. Platform seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Instagram menjadi saluran utama bagi UMKM untuk menjangkau pelanggan baru.

Implementasi digital marketing membawa banyak manfaat bagi UMKM, seperti peningkatan visibilitas, keterhubungan langsung dengan konsumen, dan efisiensi biaya pemasaran. Namun, pelaku UMKM juga menghadapi tantangan, seperti persaingan ketat di dunia digital dan kebutuhan untuk terus-menerus memperbarui strategi pemasaran mereka.

Untuk itu, Muslimat NU Sidoarjo terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan ini. Melalui berbagai program pendampingan dan konsultasi, diharapkan para pelaku UMKM dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat.

Digital marketing telah membuktikan perannya yang krusial dalam pengembangan UMKM Muslimat NU Sidoarjo. Dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, pelaku UMKM tidak hanya dapat meningkatkan daya saing mereka tetapi juga memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pasca Covid Melalui Ekowisata Bahari di Kabupaten Sidoarjo

Sidoarjo, 22 Oktober 2023 – Pendidikan kewirausahaan semakin mendapat perhatian di berbagai lembaga pendidikan, termasuk lembaga pendidikan Islam. Inovasi ini bertujuan mencetak generasi muda yang tidak hanya paham agama, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha yang mandiri dan berdaya saing di era global. Sejumlah pondok pesantren, madrasah, dan sekolah berbasis Islam kini mulai mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum mereka, sebagai upaya memberdayakan santri dan siswa untuk menjadi pelaku ekonomi yang tangguh.

Pendidikan kewirausahaan di lembaga pendidikan Islam mencakup pembelajaran teori dan praktik bisnis yang disesuaikan dengan nilai-nilai Islami. Di pondok pesantren, misalnya, santri diajarkan keterampilan berbisnis mulai dari pengolahan produk makanan, kerajinan, hingga pengelolaan toko atau usaha kecil yang dikelola secara mandiri oleh para santri. Di beberapa pondok pesantren, santri diajak terlibat langsung dalam praktik berwirausaha dengan membuka kantin sekolah yang dikelola oleh siswa. Program ini memungkinkan siswa untuk belajar manajemen bisnis sederhana, mulai dari pengadaan barang, pelayanan pelanggan, hingga pembukuan keuangan.

Pendidikan kewirausahaan di lembaga pendidikan Islam berbeda dengan sekolah umum karena mengedepankan prinsip-prinsip Islami dalam menjalankan usaha. Etika bisnis, seperti kejujuran, keadilan, dan keberkahan, menjadi dasar utama yang diajarkan kepada para santri dan siswa. Selain itu, kegiatan bisnis juga diiringi dengan pembelajaran tentang zakat, sedekah, dan pengelolaan keuangan sesuai syariah. Pengembangan pendidikan kewirausahaan di lembaga pendidikan Islam juga didukung oleh pemerintah melalui berbagai program pelatihan dan bantuan modal usaha. Selain itu, kolaborasi dengan dunia usaha menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Beberapa perusahaan dan lembaga keuangan syariah memberikan pendampingan, magang, dan akses permodalan bagi santri dan siswa yang memiliki ide bisnis potensial.

Program pendidikan kewirausahaan ini tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga membuka peluang karir baru bagi lulusan lembaga pendidikan Islam. Dengan keterampilan berwirausaha yang dimiliki, para santri dan siswa diharapkan tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Pendidikan kewirausahaan di lembaga pendidikan Islam diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi model pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Meski demikian, tantangan masih ada, seperti keterbatasan akses teknologi dan modal usaha. Namun, dengan komitmen dari berbagai pihak, program ini diyakini mampu membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan Islam dan perekonomian masyarakat.

Ke depan, diharapkan semakin banyak lembaga pendidikan Islam yang mengadopsi pendidikan kewirausahaan, sehingga semakin banyak generasi muda yang siap menghadapi tantangan ekonomi dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan agama.